BENER MERIAH – Menjelang peringatan 20 tahun Hari Damai Aceh (MoU Helsinki) yang jatuh pada 15 Agustus 2025, salah satu tokoh Komite Peralihan Aceh (KPA) Kabupaten Bener Meriah.
Sabri atau yang akrab disapa Bedel, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga dan merawat perdamaian yang telah terjalin sejak kesepakatan damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2005 silam.
Ajakan tersebut disampaikan langsung pada Minggu (20/7/2025), oleh Sabri di tengah kesibukannya sebagai Ketua KPA wilayah Bener Meriah. Ia menegaskan pentingnya menciptakan situasi yang aman dan kondusif sebagai bentuk penghormatan terhadap momen bersejarah yang telah mengakhiri konflik panjang di Aceh.
“Kita bersama-sama harus menjaga stabilitas dan kedamaian di wilayah kita, apalagi menjelang peringatan Hari Damai Aceh ke-20 ini. Mari kita isi momen ini dengan kegiatan sosial seperti doa bersama dan pemberian santunan kepada anak-anak yatim-piatu korban konflik sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan terhadap proses perdamaian,” ungkap Sabri.
Selain itu, Sabri juga menyinggung polemik yang masih bergulir terkait legalitas bendera bulan bintang dan lambang Aceh. Ia mengajak masyarakat untuk mendukung langkah-langkah pemerintah dalam menyelesaikan persoalan ini secara bijaksana.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait legalitas bendera bulan bintang dan lambang Aceh, agar perbedaan yang ada tidak menjadi penghambat dalam menjaga perdamaian yang telah kita bangun bersama,” tambahnya.
Peringatan dua dekade MoU Helsinki diharapkan tidak hanya menjadi simbol keberhasilan perdamaian Aceh, namun juga momentum untuk mempererat kembali rasa persaudaraan dan semangat membangun daerah secara bersama-sama. (*)
